Postingan

Kegiatan Produksi Tambang Batubara

Gambar
Kegiatan Produksi Tambang Batubara Kegiatan produksi di tambang batubara dimulai dari kegiatan survey tinjau, eksplorasi umum, eksplorasi detail, konstruksi dan pra tambang, kegiatan penambangan, dilanjutkan dengan kegiatan rehabilitasi lahan bekas penambangan. Kegiatan produksi dimulai dengan land clearing, top soil removal, sub soil removal, drill and blast, overburden removal, coal getting dan coal cleaning . Keseluruhan kegiatan tsb disesuaikan dengan kaidah K3LH yang berlaku di Indonesia. Perijinan di Dunia Pertambangan Indonesia Setiap kegiatan dalam tahap-tahap penambangan harus memiliki ijin khusus dari pemerintah. Dikutip Materi POM Untuk pemilik lahan atau konsesi, perijinan yang dibutuhkan sebelum melakukan kegiatan penambangan sesuai UU No.4 Tahun 2009 adalah: 1.        Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi 2.        Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Produksi dan Pemasaran Siste...

Penggolongan Tentang Bahan Galian

Pengetahuan Tentang Bahan Galian Bahan galian adalah :    segala jenis produk yang diperoleh dari kegiatan pertambangan dengan cara pelepasan dari batuan induknya dari kerak bumi, terdiri dari mineral dan batubara. Penggolongan Bahan Galian Menurut UU No. 11 Tahun 1967, bahan galian dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: Bahan galian golongan A, yaitu bahan galian golongan strategis. Yang dimaksud strategis adalah strategis bagi pertahanan/keamanan negara atau bagi perekonomian negara; Bahan galian golongan B, yaitu bahan galian vital, adalah bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak; Bahan galian C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk golongan A dan B. Dalam Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1980, jenis-jenis mineral yang tergolong dalam masing-masing pengelompokan diperjelas lagi sebagai berikut: 1.        Bahan galian golongan  A atau bahan galian strategis , terdiri dar...

MELAKUKAN PLESTERAN DINDING DENGAN METODE YANG TEPAT

Gambar
METODE PLESTERAN KETERANGAN 1. Buat titik kepalan plesteran minimal pada dua titik  ( misal titik A dan B ) 2. Buat titiki bantu kepalan antara A-B dengan jarak 1 m 3. Proyeksikan ketebalan titik kepalaan A dan B ke C   dan D. 4.  Buat titik – titik bantu kepalan antara A-C dan B- D  ( secara vertikal ) 5. Hubungkan titik – titik kepalan secara vertikal 6. Diamkan kepalan terdebut minimal 1 hari supaya mengering 7. Kamprotkan adukan spesi antara dua kepalan 8. Ratakan dengan jidar dan finish dengan roskam KAPASITAS PRODUKSI  20 m ² / hari 1.  2 Tukang 2.  1 Kenek HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 1. Sebelum plesteran di mulai dinding pasangan bata disiram dahulu   menggunakan air agar dinding bata menjadi jenuh 2. Pengamprotan spesi plesteran berjalan dari bawah ke atas 3. Jarak antara kepalan m...

PEKERJAAN PENUTUPAN SUMUR DEWATERING

Gambar
PEKERJAAN PENUTUPAN SUMUR DEWATERING Setelah sumur dewatering tidak digunakan kembali, maka lubang sumur tersebut haruslah ditutup.Penghentian pekerjaan dewatering dilaksanakan setelah beban up lift akibat air tanah telah seimbang dengan berat konstruksi di atasnya. Adapun penutup konstriknya sebagai berikut :

Pelajari Perhitungan Dewatering Ini !

Gambar
Pelajari Perhitungan Dewatering Ini! DASAR  PERHITUNGAN  DEWATERING 1.     Metode Hausmann, 1990 Jumlah sumuran (dewatering well) yang diperlukan dihitung sebagai berikut : 1)       Menentukan jumlah air yang harus dipompa untuk luas galian     ± 5000 m 2 dengan equivalent well dan radius equivalent untuk multiple well (Metode Hausmann, 1990). Daerah galian akan dianggap sebagai equivalent well, dengan radius equivalent untuk multiple well sebagai berikut : Jumlah air yang harus dipompa dari seluruh area galian : 2)       Menentukan kapasitas pemompaan dari setiap well yang dibuat dengan radius minimum (rw) = 15 cm. 3)       Menentukan jumlah pompa yang diperlukan.  Jumlah Pompa = 900 : 150 =   6 Buah Pakai 6 dewatering well, dengan pompa berkapasitas 150 l/menit dengan denah sumur dewatering terlihat pad...

Apa itu Dewatering ?

Gambar
Apa itu Dewatering ? Dewatering  (pekerjaan pengeringan) adalah pekerjaan teknisi  sipil  yang bertujuan untuk dapat mengendalikan air (air tanah/permukaan) agar tidak mengganggu/menghambat proses pelaksanaan suatu  pekerjaan konstruksi , terutama untuk pelaksanaan bagian  struktur  yang berada dalam tanah dan di bawah muka air tanah. Pengaruh air tanah yang tidak dipertimbangkan pada  proyek konstruksi  dapat mengakibatkan suatu problem yang besar. Kondisi air tanah yang semula kurang diketahui atau tidak diperhitungkan, dapat mengubah proses pelaksanaan dan bahkan dapat mengubah  desain struktur , dan terakhir akan mempengaruhi biaya keseluruhan  bangunan . DETAIL DEWATERING GALIAN TANAH ( Gambar Detail Dewatering Galian Tanah )  Sering dijumpai, bahwa problem air tanah yang tidak diharapkan dapat menyebabkan terlambatnya penyelesaian  proyek konstruksi , dan bahkan dapat mengakibatkan perubahan...